Begini nih kalau jadi anak yang bukan anak orang kaya , diajak muter-muter en sekedar mejeng ditempat-tempat keramaian Jakarta kaget alias nggak siap ngeliat hal-hal yang nggak pernah atau jarang ditemui.
Memang keadaan remaja sekarang apalagi ABG ibukota bahkan sudah merambah ke pedesaan makin rusak , banyak menghambur-hamburkan waktu ngobrol sana-sini , atau cuma sekedar mejeng sambil nggodain ABG-ABG yang lewat . Atau makan -makan di Cape-cape yang menyediakan live musik untuk hura-hura , ketawa ketiwi , sambil ngemil makanan ala barat yang harganya nggak sbanding dengan gizinya , wajar kalau dinegeri ini ditimpah musibah Tsunami yang ngumpulin bantuan dana pasti anak-anak Masjid , LSM atau badan-badan sosial untuk orang-orang seperti diatas mana mau tapi kalau untuk hura-hura wah...mereka paling no satu didepan.
Ambil contoh tempat-tempat di Ibukota Jakarta , daerah Blok- M kalau malam minggu pasti banyak ngumpul anak-anak orkay yang sambil bangganya memamerkan mobil-mobil bapaknya , atau sebut aja Pantai Ancol orang berpacaran dipinggir-pinggir Trotoar nggak malu-malunya melakukan adegan seperti laiknya suami istri ( tapi nggak sampai bersetubuh , nggak tahu kalau ditempat sepi ....hi hi ) , rata-rata mereka anak-anak orang kaya yang bermobil atau minimal bersepeda motor .
Beginilah wajah Indonesiaku , siang hari bermalas-malasan mencari nafkah malamnya hura-hura dan bermaksiat.
Allhamdulillah aku bukan anak orang kaya seperti mereka coba kalau saya anak orang kaya , bukan mustahil akupun seperti mereka Nauzzubilah.
( Bekasi , 26 Februari 2005 )