Monday, July 21, 2008

Menyapa Usia Kita

Malam ini, kubuka sebuah buku. Isinya mengguncangkan jiwa. Betapa tidak, di dalamnya dituliskan bahwa usia ‘muda’ bukanlah halangan menggapai kebesaran.

Rio Purboyo TRUSTCO Surabaya - Menyapa Usia Kita

Lihat saja Iwan Gayo, penggagas Seri Buku Pintar, berhasil menjadi jutawan di usia sekitar 30 tahun. Lalu ada Parasian Sihite, agen koran di Jakarta Pusat, di usianya yang baru 35-an tahun, ia telah berhasil mengembangkan omzetnya hingga mencatat transaksi sekitar Rp 1,8 – Rp 2,4 miliar per bulannya.

Lucy Gani Wijaya, saat baru berusia 21 tahun (dan masih berstatus mahasiswi sastra Inggris Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta), sudah mampu mempekerjakan 300 tenaga kerja. Usahanya itu – membuat tas, vas bunga, dan tatakan gelas dari limbah kertas koran – telah dipasarkan bahkan ke luar nusantara. Adalah Denmark, Jerman, Kanada, Singapura, dan Australia menjadi pasar setia pembeli produk seorang gadis ‘muda’ asal kota Gudeg itu.

Yang terbaru, seorang arek Suroboyo, mampu menggugah jiwa anak-anak muda lainnya.

Layaknya Bung Tomo di kala itu, gaung keberhasilannya di bidang bisnis makanan, Bos Kebab Turki Baba Rafi ini –Anda sudah tahu siapa dia, telah membuat beberapa pengusaha di luar Indonesia tertarik untuk membeli franchisenya. Dan tak tanggung-tanggung, di usianya yang 23 tahun, usahanya mampu mencetak rekor omzet Rp 1 milyar se bulan, dihasilkan dari 100 unit gerai makanannya di seantero nusantara.

Di luar sana, ada sosok Paul Allen (saat itu berusia 20 tahun) dan Bill Gates (19 tahun), yang mengawali kiprahnya di dunia digital. Pun juga Michael Dell, pendiri Dell Computer, memulai bisnisnya di usia muda, sekitar 20 tahunan. Bahkan, tengoklah sejarah di mana ada anak manusia yang berhasil membebaskan sebuah negara di usianya yang ’baru’ 23 tahun.

Tergagap aku melihat semua itu, adakah yang BESAR sudah terjadi pada diri ini? Terdiam aku merenungi hari demi hariku, telahkah tercatat prestasi yang AGUNG selama ini? Tercekat tenggorokanku, mengapa tidak (belumkah?) banyak anak manusia yang bisa menikmati hadirku di dunia? Kapankah datang masa di mana kebaikan menjadi pakaian keseharianku? Oh betapa ruginya telah hidup selama ini tanpa ada kecemerlangan yang bisa menyinari. Belum ada, dan memang belum ada.

But, wait man. Let me make a chance, and prove my words! Jelang seperempat abad usiaku, setahun ke depan kumau yang terbaik. Kutak lagi bersedia berpuas dengan apa yang kurang dari potensi maksimalku.

Malu, aku malu.

Malu pada matahari, yang tiada henti menyinari seisi bumi.
Malu pada purnama, yang hadirmu selalu dirindu.
Malu pada siang, yang terangnya sibuk orang bekerja bersamanya.
Malu pada malam, yang anak manusia beristirahat nyenyak di dalam pelukannya.
Malu pada langit, yang menaungi dari benda-benda galaksi.
Malu pada bumi, yang hamparannya menampung semua anak manusia.
Malu pada jiwa, yang telah diciptakan dengan penuh kesempurnaan.
Malu pada Sunday Morning, yang layak dinikmati bersama kekasih hati.
Malu pada jantung, yang setia berdenyut tanpa kuperintah.
Kuharuskan memulai.

Meski dengan tertatih, sementara sudah ada yang bisa berlari. Kupaksakan menulis selembar melodi hati, meski sudah ada yang menggetarkan dengan lembaran penuh inspirasi. Kuanjurkan diri ini, untuk tidak lagi terperosok dalam di lubang yang sama. Kusegerakan melatih otot-otot mental menjadi lebih kuat dari beban-beban kehidupan.

Kutak mau lagi mengasihani diri, dengan ungkapan ’emang payah hidup di negeri antah-berantah’, karena kusadar, selalu ada yang selamat di antara mereka yang kesulitan. Tetapi, mengapa bukan diri ini?

Sobat TRUSTCO, terimalah goresan alunan pikiran ini dengan lapang jiwamu. Jika ada hal-hal yang sama kita rasakan, sungguh ku tak mau mengajakmu terlalu sendu memandang hidup ini. Kuberharap besar lewat ’rumah baru’ kita ini, ada kemudian hati hati yang mengangkat diri ini melewati setiap tikungan tajam perjalanan kehidupan.

Sampai berjumpa di tulisan berikutnya. Dari seseorang yang bukan siapa-siapa Anda, yang berusaha menjadi sahabat baik Anda. Terima kasih.

Tulisan terakhir dari trainer Rio Purboyo

( Traineer TRUSTCO Surabaya )

Friday, June 27, 2008

This is My Family

Mujahid-Mujahid ku....
Anak ke 3 : Laki-laki
Nama : Muhammad Rasyid Abdullah
Lahir : Bekasi , 30 January 2007

Anak ke 2 : Laki-laki
Nama : Syamil Abdullah Ihsanuddin
Ttl : Bekasi , 29 Februari 2004

Anak Pertama : Laki-laki
Nama : Syahid Abdullah Burhanuddin
Ttl : Bekasi , 27 Februari 2000
Sekarang Kelas 2 SDIT Baiturrahman - Perumnas 3 Bekasi

Sunday, June 22, 2008

Telah Hadir toko Herbal dan Madu

Allhamdulillah kini telah hadir Toko Herbal dan Madu di tengah-tengah dengan nama www.rumahherbalmadu.com , segera hubungi web ini untuk menemukan solusi membantu menyembuhkan penyakit anda melalui pengobatan dengan cara mengkonsumsi Obat-obatan yang aman dan Alami , dengan tidak mempunyai efek samping ,dengan berdasarkan pengobatan-pengobatan cara Nabi Muhammad SAW , dan dipadu dengan obat-obatan alami dari dalam dan luar negeri .

Tunggu Apalagi , Kunjungi web kami di www.rumahherbalmadu.com atau datang langsung di alamat kami Jln.Jendral Sudirman No.25 Kranji Bekasi Barat - Jawa Barat Tlp.021-98123634 Hp.0812-8943804 ....

Kami Tunggu...

Wasalam